Bangkapost – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kerobokan, Bali, terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dengan melakukan monitoring terhadap produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dihasilkan oleh warga binaan. Program ini merupakan bagian dari 13 program akselerasi yang digagas untuk meningkatkan kemandirian dan keterampilan warga binaan.
Kalapas Kelas IIA Kerobokan, Hudi Ismono, secara langsung memantau dan memberikan apresiasi terhadap hasil karya warga binaan, mulai dari lukisan hingga produk kuliner seperti roti. "Saya sangat bangga dengan kreativitas dan dedikasi warga binaan. Lukisan-lukisan ini memiliki nilai seni yang tinggi, dan roti yang dibuat juga memiliki cita rasa yang tidak kalah dengan produk di pasaran," ujar Hudi Ismono.
Monitoring ini dilakukan untuk memastikan bahwa produk-produk UMKM warga binaan memenuhi standar kualitas dan dapat bersaing di pasar. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan motivasi dan dukungan moril kepada warga binaan agar terus berkarya dan mengembangkan usaha mereka. Lapas Kerobokan juga membuka peluang bagi masyarakat umum untuk membeli produk-produk tersebut, baik melalui pameran maupun pemasaran daring.
Dengan program ini, Lapas Kerobokan berharap dapat meningkatkan kepercayaan diri warga binaan serta membuka peluang bagi mereka untuk mandiri setelah menjalani masa hukuman. Program ini juga diharapkan dapat mengubah stigma negatif masyarakat terhadap mantan narapidana, sekaligus memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Melalui dukungan dan apresiasi yang diberikan, Lapas Kerobokan membuktikan bahwa pembinaan dan pemberdayaan dapat menjadi kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi warga binaan.
- Lapas Kerobokan