Bangkapost – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kerobokan, Bali, terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan warga binaan melalui pengembangan industri kreatif. Salah satu bentuk nyatanya adalah program Antrabez Band, yang melibatkan warga binaan dalam kegiatan musik dan seni. Program ini sejalan dengan visi ASTA CITA Presiden, yang menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia dan pemberdayaan masyarakat.
Kalapas Kelas IIA Kerobokan, Hudi Ismono, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan keterampilan dan peluang bagi warga binaan agar dapat mandiri dan produktif setelah menjalani masa hukuman. "Kami ingin membuktikan bahwa warga binaan memiliki potensi yang bisa dikembangkan dan dihargai," ujar Hudi Ismono.
Antrabez Band, yang terdiri dari warga binaan Lapas Kerobokan, tidak hanya tampil di dalam lingkungan Lapas tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk mengisi acara di luar Lapas. Hal ini menjadi bukti bahwa program ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi warga binaan, tetapi juga membuka peluang bagi mereka untuk berkontribusi dalam industri kreatif. Selain musik, Lapas Kerobokan juga mengadakan pelatihan lain di bidang seni dan kerajinan untuk meningkatkan kreativitas warga binaan.
Dengan program ini, Lapas Kerobokan berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih positif dan produktif bagi warga binaan. Selain itu, program ini diharapkan dapat mengubah stigma negatif masyarakat terhadap mantan narapidana, sekaligus memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan industri kreatif di Indonesia. Melalui Antrabez Band, Lapas Kerobokan membuktikan bahwa pembinaan dan pemberdayaan dapat menjadi kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi warga binaan.
- Lapas Kerobokan