Bangkapost - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Palu kembali menggelar kegiatan pembinaan kerohanian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) beragama Kristen pada Minggu. Ibadah yang berlangsung di Gereja Oikumene Jemaat Agape Rutan Maesa Palu, dihadiri oleh seluruh WBP Kristen dan dipimpin oleh Vikaris Callista Singke, S.Th., dari Gereja Protestan Indonesia di Donggala (GPID) Jemaat Pniel Palu. Tema yang diangkat kali ini adalah “Mujizat,” direfleksikan melalui pembacaan Alkitab dari Injil Yohanes 2:1-11, kisah mujizat di Kana, Minggu (19/1).
Dalam khotbahnya, Vikaris Callista menekankan bahwa mujizat merupakan tanda kasih dan kuasa Allah yang bekerja dalam kehidupan umat-Nya, bahkan di tengah keterbatasan seperti yang dialami para WBP di Rutan. Ia mengajak para WBP untuk tetap percaya dan berharap kepada Tuhan dalam situasi apapun. Ibadah berlangsung khidmat dengan rangkaian acara yang diikuti antusias oleh para WBP.
Kepala Rutan Kelas IIA Palu, Yansen, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa pembinaan kerohanian merupakan bagian integral dari program pembinaan di Rutan, bertujuan membentuk karakter dan mental WBP menjadi lebih baik. “Kami sangat mendukung kegiatan keagamaan seperti ini sebagai upaya memberikan pembinaan holistik, tidak hanya aspek fisik tetapi juga spiritual. Kami berharap kegiatan ini mendekatkan WBP kepada Tuhan, menemukan pengharapan baru, dan menjadi pribadi yang lebih baik,” ujar Yansen.
Yansen menambahkan, "Kegiatan keagamaan, termasuk ibadah Minggu ini, memberikan dampak positif bagi pembentukan karakter WBP. Kami melihat adanya perubahan perilaku yang lebih baik dan peningkatan motivasi untuk menjalani pembinaan di Rutan." Kegiatan diakhiri dengan doa berkat dan ramah tamah sederhana, meninggalkan kesan positif dan motivasi bagi para WBP. (Ir)
- Rutan Palu