Bangkapost – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Palu Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tengah terus berupaya mewujudkan revolusi mental warga binaan kearah yang lebih baik. Sukseskan program tersebut, Rutan Palu bekerja sama dengan Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Jemaat Victory Palu gelar pembinaan kerohanian bagi warga binaan yang beragama Kristen, Selasa (29/10).
Bertempat di Gereja Oikumene Jemaat Agape Rutan Maesa Palu, warga binaan kristiani mengikuti pembinaan rohani dan ibadah rutin yang dipimpin oleh Pelayan Firman, Pendeta I Wayan Hermanto dengan tema kotbah "Dipulihkan Tuhan”. Kegiatan ini turut diawasi langsung oleh anggota pengamanan yang bertugas.
Kepala Rutan Palu, Yansen, menegaskan bahwa kegiatan pembinaan rohani merupakan bagian dari hak warga binaan untuk menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan mereka. “Kami berharap melalui pembinaan rohani ini para warga binaan dapat lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, serta meningkatkan kesadaran moral dan mental mereka,” harap Yansen.
“Melalui kolaborasi ini, Kami berharap mampu menciptakan lingkungan yang lebih harmonis di dalam Rutan serta membantu proses rehabilitasi warga binaan agar siap kembali dan berkontribusi di masyarakat. Pembinaan rohani ini menjadi salah satu upaya penting dalam mendukung transformasi pribadi para warga binaan,” tambahnya.
Senada, Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng, Hermansyah Siregar, berharap agar kegiatan ini dapat terus berlanjut dan ditingkatkan, dengan melibatkan lebih banyak tokoh agama dan masyarakat.
mengungkapkan bahwa pentingnya pembinaan rohani bagi warga binaan sebagai peningkatan dalam pemahaman dan penerapan nilai-nilai agama sehingga diharapkan dapat menimbulkan rasa instropeksi diri warga binaan.
“Dengan dukungan yang kuat, diharapkan program pembinaan rohani ini dapat memberikan dampak positif yang mendalam dan membantu warga binaan dalam perjalanan mereka menuju reintegrasi sosial,” harap Hermansyah. (Ra)
- Rutan Palu