Bangkapost – Warga binaan kristiani Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Palu Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tengah mengikuti kegiatan pembinaan kerohanian, Rabu (9/10). Bekerja sama dengan Gereja Moria Palu, pembinaan ini digelar untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta sebagai sarana bagi warga binaan untuk memperdalam ilmu agama.
Bertempat di Gereja Oikumene Jemaat Agape Rutan Maesa Palu, seluruh warga binaan kristiani mengikuti pembinaan kerohaninan dengan memperdalam ilmu kajian Alkitab dan mengikuti ibadah bersama yang dipimpin oleh Pendeta, Ludia Lambe dengan tema kotbah “Tempuhlah Jalan Hikmah". Kegiatan pembinaan ini diawasi langsung oleh anggota pengamanan yang bertugas.
Kepala Rutan Palu, Yansen, menjelaskan sudah menjadi kewajiban pihak Rutan untuk memberikan bimbingan rohani kepada warga binaan. “Kami berharap melalu pembinaan rohani ini warga binaan mendapatkan bekal positif dan mengamalkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari,” harap Yansen.
“Ini menjadi salah satu upaya kami untuk membantu warga binaan dalam hal meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan agar terbebas dari kesulitan rohaniyah dalam lingkungan hidupnya agar bisa menghadapi permasalahan yang dihadapi dan tidak mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari,” ungkap Yansen.
Ditempat berbeda, Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng, Hermansyah Siregar, menjelaskan bahwa Tujuan pembinaan kerohanian tersebut dimaksudkan untuk memenuhi salah satu hak warga binaan. Selain itu juga sebagai bekal untuk mereka agar dapat menjadi pribadi yang lebih baik di dalam Lapas/Rutan maupun ketika sudah kembali kepada masyarakat.
“DiLapas/Rutan warga binaan mendapatkan pembinaan kemandirian dan pembinaan kerohanian. Ini merupakan komitmen kami dalam mewujudkan revolusi mental warga binaan, memberikan bekal keagamaan dan menumbuhkan kepercayaan serta kemampuan diri sehingga dapat lebih produktif saat kembali kelingkungan masyarakat,” ungkap Hermansyah. (Ra)
- Rutan Palu