Bangkapost – Dalam upaya membangun karakter anak binaan yang berlandaskan nilai-nilai spiritual, selepas pelaksanaan sholat Dhuha bersama, Kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Palu, Mohammad Kafi, tak segan turun langsung ke lapangan untuk melakukan pembinaan kepada anak binaan.
Kali ini, bukan sebagai pemimpin administrasi, melainkan sebagai pengajar yang berkomitmen mencetak generasi muda berakhlak mulia. Ia memberikan pembelajaran Al-Quran dengan menggunakan metode Ummi, sebuah pendekatan yang mengedepankan kelembutan dan tahapan sistematis, Jumat, (4/10/2024).
Langkah ini diambil sebagai bagian dari program pembinaan keagamaan yang digagas LPKA Palu dibawah naungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tengah (Kanwil Kemenkumham Sulteng). Tidak hanya untuk menanamkan nilai-nilai agama, tetapi juga untuk membentuk fondasi moral yang kuat di tengah masa pembinaan mereka.
Dengan bimbingan langsung dari Kepala LPKA, suasana pembelajaran terasa lebih hangat dan penuh kedekatan.
“Pendidikan agama adalah pondasi utama dalam membina generasi muda yang berdaya dan berakhlak. Kami di LPKA Palu berupaya memberikan perhatian lebih pada aspek ini,” ujar Mohammad Kafi saat ditemui usai kegiatan.
Menurutnya, metode Ummi yang ia terapkan memiliki keistimewaan dalam mempermudah anak-anak memahami bacaan Al-Quran dengan benar.
Tidak hanya itu, keterlibatan langsung dari Kepala LPKA juga menjadi inspirasi tersendiri bagi anak binaan. Mereka mengaku lebih termotivasi untuk belajar dan memahami ajaran agama secara mendalam.
Salah satu anak binaan, SR mengungkapkan bahwa metode Ummi yang digunakan membuat belajar terasa lebih ringan dan tidak membosankan.
"Senang sekali bisa belajar langsung bersama Bapak Kafi. Rasanya seperti belajar dengan ayah sendiri," ungkap bangga SR
“Rasanya seperti punya guru dan ayah dalam satu sosok. Saya jadi lebih semangat untuk terus belajar dan memperbaiki bacaan saya,” tutur SR penuh antusias.
Baginya, kehadiran langsung Kepala LPKA Palu menunjukkan bahwa mereka tidak sendiri dan terus mendapat dukungan penuh dalam setiap proses pembinaan.
Upaya yang dilakukan oleh Kepala LPKA Palu ini mendapat apresiasi dari banyak pihak, termasuk dari jajaran staf dan pembina. Mereka menilai bahwa kehadiran seorang pemimpin dalam proses pembinaan spiritual dapat memberikan energi positif yang kuat bagi seluruh anak binaan.
Di tengah tantangan pembinaan, LPKA Palu terus menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya memberikan pendidikan formal, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keagamaan sebagai bekal penting bagi anak-anak ketika kembali ke tengah masyarakat.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng, Hermansyah Siregar, turut memberikan apresiasi atas langkah nyata yang diambil Kepala LPKA Palu.
“Keterlibatan langsung pimpinan dalam pembinaan keagamaan seperti ini adalah contoh yang luar biasa. Ini menunjukkan komitmen untuk membentuk karakter anak-anak binaan, tidak hanya dari segi keterampilan, tetapi juga dari sisi spiritual yang menjadi fondasi penting dalam pembinaan mereka,” ungkap Hermansyah.
Ia menambahkan bahwa dengan metode pembelajaran yang tepat seperti metode Ummi, diharapkan para anak binaan dapat memiliki pemahaman agama yang baik, sehingga menjadi bekal berharga bagi mereka saat kembali ke masyarakat.
“Ini bukan hanya soal pendidikan, tapi juga tentang membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi muda,” pungkas Hermansyah Siregar.
- Kanwil Kemenkumham Sulteng