Bangkapost – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Palu yang dinaungi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak ASasi Manusia Sulawesi Tengah (Kanwil Kemenkumham Sulteng) sukses menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H.
Acara yang berlangsung khidmat ini tidak hanya menjadi momen untuk memperingati kelahiran Nabi, namun juga menjadi sarana efektif dalam membina karakter dan spiritualitas warga binaan.
Dengan mengusung tema “Pesan damai Rasulullah, Menguatkan Karakter Nusantara Baru Indonesia Maju”, kegiatan ini dihadiri oleh ratusan warga binaan, petugas Lapas, serta tokoh agama setempat. Rangkaian acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Quran, dilanjutkan dengan sholawat, dan ceramah agama yang disampaikan oleh Ustad Adrian.
Dalam ceramahnya, Ust. Adrian menekankan pentingnya meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW, seperti kejujuran, kesabaran, dan kasih sayang. Beliau juga memberikan motivasi kepada warga binaan agar tidak putus asa dan terus berbenah diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Kepala Lapas Palu, Makmur dalam sambutannya menyampaikan kepada WBP agar menguatkan karakternya untuk berbuat baik dan membuat Indonesia maju.
“Peringatan Maulid Nabi ini bukan hanya sekadar seremonial, namun merupakan bagian integral dari program pembinaan yang kami lakukan. Kami ingin menanamkan nilai-nilai agama yang kuat pada diri warga binaan, sehingga mereka dapat keluar dari Lapas sebagai pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi bangsa dan negara,” katanya.
Selain ceramah agama, kegiatan ini juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan lainnya, seperti lomba membaca Al-Quran, hadrah, dan puisi islami. Seluruh peserta tampak antusias mengikuti rangkaian acara ini.
Sementara itu, Hermansyah Siregar, Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng juga menerangkan bahwa melalui kegiatan ini, Kemenkumham Sulteng berharap dapat mencapai beberapa tujuan, antara lain:
* Membentuk karakter: Menanamkan nilai-nilai akhlak mulia pada diri warga binaan.
* Meningkatkan keimanan: Memperkuat keimanan dan ketaqwaan warga binaan.
* Mencetak generasi yang lebih baik: Membentuk warga binaan menjadi pribadi yang produktif dan bermanfaat bagi masyarakat.
* Menjalin silaturahmi: Mempererat tali silaturahmi antara warga binaan, petugas Lapas, dan tokoh agama.
Hermansyah Siregar juga meminta agar seluruh jajaran Lapas Palu dapat senantiasa meningkatkan program pembinaan yang berdampak, hal itu kata dia, merupakan langkah prioritasnya dalam mewujudkan Sulawesi Tengah yang semakin maju.
“Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pembinaan di seluruh Lapas/Rutan. Kami berharap dengan berbagai program pembinaan yang kami lakukan, warga binaan dapat kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik dan tidak mengulangi perbuatannya,” pungkas Hermansyah Siregar.
- Kanwil Kemenkumham Sulteng