Bangkapost – Dalam pemenuhan Hak-hak warga binaan, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Palu Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tengah lakukan pembinaan kerohanian bagi warga binaan yang beragama Kristen secara tatap muka melalui diskusi kerohanian dan Alkitab, dengan Selasa (27/2).
Bertempat di Gereja Oikumene Jemaat Agape Rutan Maesa Palu, kegiatan ini dipimpin oleh Efraim Tambayong, staf Rutan Palu didamping petugas pengamanan yang bertugas. Kepala Rutan Palu, Yansen menyebut bahwa Pembinaan kerohanian dengan metode diskusi ini merupakan program kerohanian yang dilaksanakan sebagai bentuk pembinaan yang tepat dan terukur kepada warga binaan. “Segala sesuatu kami lakukan adalah untuk memastikan warga binaan di Rutan Palu mendapat didikan karakter dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari melalui pendekatan nilai nilai kerohanian”, ujar Yansen
Kepala Rutan, Yansen, menjelaskan bahwa pihaknya dalam pelaksaksanaan program pembinaan di pusatkan untuk menciptakan sebuah perubahan mental warga binaan sekaligus memenuhi hak warga binaan dalam melaksanakan kewajiban dalam beragama “Semua warga binaan memiliki hak yang sama khususnya melaksanakan dan mendapatkan pengajaran yang baik dalam beragama. Dengan kegiatan ini kami bisa memenuhi hak mereka yang dilindungi undang-undang sekaligus melakukan pembinaan kerohanian didalamnya, kita bisa melakukannya secara bersamaan” Jelasnya.
Yansen berharap melalui program pembinaan ini warga binaan termotivasi untuk berubah dan ilmu yang diperoleh dapat bermanfaat serta bisa diterapkan dilingkungan masyarakat Ketika selesai menjalani masa pembinaannya di Rutan Palu.
“Besar harapan kami, jajaran Rutan palu dalam Upaya Pembinaan kerohanian mampu memberi dampak positif bagi warga binaan untuk memperbaiki diri dan memperdalam ilmu agamanya. Oleh karena itu, saya terus meningkatkan program pembinaan yang kami lakukan kepada warga binaan kedepannya”, Tutup Yansen.
- Rutan Palu